Sigapnews.com | Jakarta - Berbagai perisitwa kekerasan terhadap perempuan seolah � olah tidak dapat dihentikan, mulai dari kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga, maupun kekerasan terhadap perempuan yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang. Peristiwa tersebut turut mengiringi berbagai kegiatan pengamanan terhadap tahapan Pemilu yang sedang berlangsung di Indonesia yang digelar dengan sandi Operasi Mantap Brata. Fokus kegiatan dua pertiga kekuatan Polri di Tahun 2014 adalah untuk mengamankan tahapan pemilu, namun harus juga memberikan perhatian terhadap peristiwa lain yang terjadi selama Pesta Demokrasi tersebut berlangsung.
Pada tahun 2014 ini, masih saja terjadi berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan. Di Jakarta, pada tanggal 11 Oktober 2014, dua orang karyawati sebuah perusahaan ditemukan tewas, diduga didahului dengan aksi perampokan. Pada tanggal 5 Oktober 2014, di Bandung pelaku pembunuhan terhadap karyawati sebuah perusahaan di Bandung telah ditangkap, karena berupaya merampas memiliki sepeda motor milik korban. pada tanggal 1 Oktober 2014, di Kampung Cijingga RT 02/RW 02 Desa Serang, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat telah ditemukan mayat perempuan di dalam sumur, merupakan korban perkosaan yang dilakukan oleh seorang pria tetangganya.
Dalam bulan September, telah terjadi beberapa kasus penemuan mayat perempuan, baik dalam kondisi yang masih dapat dikenal identitasnya maupun yang sudah tidak ketahui identitiasnya. Sebagaimana diberitakan diberbagai media, peristiwa yang terjadi di Desa Pucungkerep, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat wanita di dalam karung, pada hari Minggu tanggal 28 September 2014. Jenazah tanpa identitas itu ditemukan warga sudah membusuk di bawah jembatan Sungai Kali Pucang yang berada di jalur pantura Batang, Jawa Tengah. Sebelumnya pada tanggal 23 September 2014, Di kampung Ngamprah, Bandung barat telah ditemukan mayat wanita muda disebuah ladang diduga korban kekerasan yang didahului dengan perkosaan. Demikian pula dengan peristiwa yang terjadi di Jogja pada tanggal 23 September 2014, seorang janda ditemukan meninggal dunia dirumahnya, diduga korban kekerasan oleh orang tidak dikenal yang bertamu ke rumahnya.
Masih banyak lagi peristiwa kekerasan terhadap perempuan yang terjadi dibeberapa wilayah Indoensia dan memerlukan perhatian serius dari pemerintah. Fenomena kekerasan ini tentu mengusik ketenangan kita semua dan mungkin menimbulkan sebuah pertanyaan, mengapa harus berakhir dengan kekerasan dan korban jiwa? Mengapa masyakat Indonesia telah mengalami evolusi sikap dan perilaku, yang awalnya dikenal dengan bangsa yang santun, ramah, telah berubah menjadi warga yang sadis dan tidak berprikemanusiaan. Pemberitaan yang muncul secara bergantian oleh berbagai stasiun televisi dengan topik kekerasan dapat saja menjadi media pembelajaran bagi kita semua untuk mencegah dan menghindari peristiwa yang sama, yaitu terhindar baik sebagai pelaku kekerasan maupun sebagai korban. (alf/Divisi Humas Mabes Polri)
0 comments:
Post a Comment