Sigapnews.com | Pekanbaru � Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu memberi keseimbangan dan perhatian dalam menyesaikan pekerjaan. Secara teori, keberhasilan seorang pemimpin ditentukan dua faktor. Yakni, bawaan lahir dan proses pendidikan.
Penekanan itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru, Prof DR Zulfadil SE MBA dalam penutupan Diklat Kepemimpinan Kepsek SMP/SMA Negeri dan Swasta se-Pekanbaru di Hotel Resti, Jalan Sisingamangaraja, Jumat (3/10).
Di hadapan 154 peserta yang mengikuti Diklat, Kadisdik mengatakan seorang pemimpin harus memiliki kemampuan (leadership) menginspirasi orang untuk tujuan organisasi.
Ia mengatakan, pemimpin yang baik mampu memberi keseimbangan, peduli dan perhatian dalam menyelesaikan pekerjaan. Indikator keberhasilan seorang pemimpin tercermin dari produktifitas yang tinggi, efektif dan efisien.
Kadisdik menjelaskan, secara teori ada dua faktor penentu keberhasilan seorang pemimpin yaitu, bawaan lahir dan proses pendidikan. Namun, ucap Kadisdik, jika ditanya mana yang lebih bagus maka jawabnya adalah proses pendidikan.
Zulfadil beralasan, bakat kepemimpinan bawaan lahir suatu saat akan menghadapi stagnan pada level tertentu. Untuk itu menurut Kadisdik, yang yang paling baik adalah kolaborasi antara bawaan lahir dan proses pendidikan.
Oleh karenanya ucap Kadisdik, Kepala Sekolah (Kepsek) harus mampu meningkatkan kwalitasnya dalam mengikuti berbagai perubahan dan perkembangan, tutup Zulfadil.
Sebelumnya, Sekretaris Disdik Pekanbaru Drs Abdul Jamal mengatakan dirinya lebih cenderung seorang pemimpin adalah kepemimpinan situasional. Dalam kondisi tertentu diperlukan ketegasan, ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, ketua panitia pelaksana Ir Fioleta Sukur menjelaskan, kegiatan diklat yang berlangsung sejak 1 hingga 3 Oktober 2014 ini, bertujuan agar para Kepsek memahami tugas dan perannya.
Fioleta mengatakan, 154 peserta Diklat ini berasal dari Kepsek SMP SMA Negeri dan Swasta se Kota Pekanbaru. Liputan omeng
0 comments:
Post a Comment