Sigapnews.com | Polri - Tata tentram kerta raharja, sebuah konsepsi yang diadopsi dari Prabu Wastu Kencana sebagai raja Sunda-Galuh (1382 M) atau juga dikenal sebagai Prabu Siliwangi ke-2, dalam prasastinya yang ditemukan di Astana Gede Kawali Ciamis � Jawa barat. Filosofi yang terkandung adalah menata dulu aturan-aturan, tujuan, visi, misi yang jelas, situasi dan kondisi suatu wilayah termasuk sumber daya-nya. Apabila sudah tertata sesuai dengan aturan yang disepakati bersama dan dijiwai semangat kebersamaan, maka akan tercipta situasi dan kondisi yang aman, bila sudah tercipta suasana yang tata tentrem maka suasana dan gairah kerja pun akan terbangun dengan sendirinya, apabila gairah kerja sudah terbangun dengan maksimal, maka secara otomatis kesejahteraan pun akan segera terwujud.
Kondisi yang ideal tersebut merupakan harapan setiap orang, khususnya bangsa Indonesia yang saat ini sedang menatap era pemerintahan baru periode 2014-2019. Seluruh bangsa Indonesia tentu mempunyai harapan yang sama, yaitu perbaikan terhadap kehidupan kearah yang lebih baik. Walaupun pada dasarnya, perbaikan kondisi suatu bangsa tidak hanya tergantung pada sosok Presiden atau pemimpinnya. Tetapi juga dipengaruhi oleh bagaimana dukungan bangsanya mampu merubah nasibnya. Namun, sosok seorang Presiden dapat menjadi salah satu trigger yang besar bagi bangsanya untuk melakukan sesuatu yang terbaik.
Harapan kita, semoga Presiden dan Wakil Presiden terpilih dapat menyemaikan semangat baru dan optimisme bagi bangsanya guna menciptakan solusi terbaik terhadap upaya pemecahan berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa kita saat ini, khususnya menujur kearah masyarakat yang Tata Tentram Kerta Raharja. (alf/Divisi Humas Mabes Polri)
0 comments:
Post a Comment