Sigapnews.com | Selatpanjang - Akiong salah seorang pengurus penyeludupan Gudang Garam di wilayah Sungai Baru Desa Ketapang Permai, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, tepatnya usaha panglung arang milik Ayau dijadikan tempat penyeludupan rokok jenis Gudang Garam ke Malaysia.
Akiong dengan lantang mengatakan tidak takut dengan aparat hukum dan bisnis ilegalnya. keberanian Akiong bukan hanya isapan jempol karena sang pengusaha tersebut sudah mengatur aparat hukum sedemikian rupa, baik di tingkat Kabupaten Meranti, Provinsi Riau, bahkan di Markas Besar (Mabes) Polri yang berpangkat bintang 3 atau Komisaris Jenderal Polsis. Hal ini yang dikatakan saat di konfirmasi oelh media Sigapnews.com..
Akiong mengatakan kepada salah satu wartawan sigapnews.com dikopisop hotel dikota Selatpanjang beberapa pekan yang lalu,� kalau kalian naikan berita tentang kita, itu ngak berpengaruh bagi kita. Ini maaf cakap ya..semua aparat sudah kita atur bahkan sampai di Mabes sana pun kita atur, termasuk bintang 3 di Jakarta. jadi bagusnya kita berteman saja,� ungkap akiong.
Penasehat LAM (Lembaga Adat Melayu) Kabupaten Kepulauan Meranti Wak Kasam mengatakan merasa kesal dan kecewa terhadap aparat yang berwewenang tentang hal ini mau diatur atur oleh pengurus penyeludupan Gudang Garam, mau jadi apa Meranti ini ujar Wak Kasam.
�Pantas lah usaha illegal yang selama ini menjadi persoalan ditengah tengah masyarakat yang sudah bertahun - tahun itu tidak pernah terungkap sampai saat ini, apa lagi penangkapan," jelas Kasam dengan kesal
Wak Kasam selain penasehat LAM juga sebagai ketua pembina ikatan pemuda melayu Kabupaten Se-Meranti mengatakan, " jika tidak ada ketegasan hukum mengenai penyeludupan tersebut. Saya akan mengumpulkan pemuda - pemuda melayu se-Meranti untuk bertindak. Karena yang namanya penyeludupan jelas melangar hukum apa lagi diduga kuat sebagai pintu masuk narkoba terbesar diwilaya ini. Itu sudah jelas merugikan negara, juga narkoba sangat berpengaruh besar merusak anak bangsa, kalangan muda dan para pelajar kususnya di Meranti. Meranti ini jangan diangap tidak bertuan" tutup Wak Kasam. liputan Tommy, Fadli dan Tim,
0 comments:
Post a Comment