Sigapnews.com | Selatpanjang - Seluruh elemen dan aktivis Meranti di Pekanbaru mengadakan rapat mengenai berbagai persoalan yang terjadi dikabupaten kepulauan meranti. Dalam waktu dekat ini sejumlah elemen aktivis Meranti di Pekanbaru akan mengadakan aksi dikantor Gubernur Riau, Kejati Riau, Polda Riau guna meminta pertanggungjawaban Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Drs,H. Irwan Nasir Msi.
Aksi demo Meranti di Pekanbaru terkait berbagai persoalan yang terjadi di Kabupaten Meranti terutama tentang kegagalan proyek Jembatan selat Rengit (JSR), Roro, pelabuhan Dorak, pasar percontohan, proyek SKPD termasuk pembibitan Nipah, Bakau, Rumbia Unggul, serta persoalan RAPP dan kebijakan pemerintah kabupaten kepulauan Meranti yang tidak mengontrol dan mengawasi kezaliman yang terjadi di tengah tengah masyarakat Meranti.
Jefrizal salah satu aktivis Meranti di Pekanbaru melalui via Handphone menyampaikan ,�kita akan mengadakan aksi di kantor Gubernur Riau, Kejati Riau, Polda Riau untuk meminta pertangung jawaban bupati Meranti sesuai pernyataan Bupati Drs,H. Irwan Nasir Msi. kemaren disalah satu media koran harian, bahwa masyarakat harus bersabar dalam menunggu pembangunan, karena proyek di Meranti butuh biaya 2 kali lipat bahkan 3 kali lipat. karena pengaruh kondisi dan jarak tempuh, jadi hal ini kami minta jangan Bupati mendeskriditkan kurangnya anggaran dan lainnya,� kata jefrizal menyampaikan kewartawan ini senin (26 januari 2015,) malam.
�Seharusnya Bupati siap intropeksi diri akibat kelemahan dan kekurangan nya selama ini dalam memimpin Kota Sag itu, dan berkaca dari kabupaten Bengkalis sebelumnya, tidak ada kendala pembangunan seperti apa yang disampaikan Bupati tersebut,� ungkap Jefrizal
Ditamabah lagi Jefrizal dan rekan lainya,� kegagalan Bupati tersebut menurut kami hanya persoalan Bupati terlalu fokus pencitraan dan cari sensasi dengan tidak merespon terhadap persoalan yang terjadi ditengah masyarakat, keinginan masyarakat perdesaan terhadap kelayakan sarana prasarana, seperti jalan yang berkualitas dan bukan jalan hanya dipakai untuk setahun, � jelas mereka
�sekolah yang handal, poskesmas yang memadai, lapangan pekerjaan serta tingkatan harga yang terlalu mahal, artinya kita melihat, ketika BBM naik, para penjual, secara drastik menaiki harga tersebut, ketika BBM turun, para pedagang tidak menurunkannya sama sekali, dan pemerintah tidak ada respon sama sekali terkait hal ini,� tutup mereka. liputan tommy/mj
0 comments:
Post a Comment