Sigapnews.com | Selatpanjang - Kabupaten Kepulan Meranti salah satu Kabupaten terbesar angaran APBD nya diprovinsi Riau. juga angaran ADD perdesaan terbesar diprovinsi Riau, setiap Desa Dikabupaten Kepulan Meranti dalam satu tahun mendapatkan ADD mencapai 1,4 m. setiap 4 bulan sekali per Desa mendapatkan 400 juta rupiah.
Sejumlah elemen dan masyarakat Meranti di kota Pekanbaru mengatakan,� Terkait penyataan Bupati Meranti melalui kabag Humas disalah satu media online tentang Bupati meranti menganggap bahwa kabupaten kepulauan meranti seperti di anak tirikan oleh pemerintah pusat atau pemerintah Provinsi Riau.
�Pada hakikatnya menurut laporan yang kami terima baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi 9Riau-red)bahwa, Bupati Meranti banyak mendapatkan sorotan secara teknis dari pemerintah pusat maupun dari pemprov. Salah satunya terkait pembangunan jembatan, kemudian baru baru ini kami dengar pencairan angaran pembangunan pasar percontohan dikabupaten kepulauan Meranti, kemudian tentang APBD terbesar di Meranti diprovinsi Riau juga ADD terbesar diprovinsi Riau ADD Meranti,� jelas nya
Dikatakan jefrizal salah satu warga asal Meranti dipekanbaru melalui via telfon,�Jika pak Bupati Drs,H. Irwan Nasir, MSi belum lama ini memberikan statmentnya didepan anggota DPRD provinsi bahwa Meranti seperti di anak tirikan oleh Provinsi, alokasi dana APBD yang diberikan sangat kecil, itu sangat lucu,� kata jefrizal
�Yang lucunya selama ini Bupati Meranti Drs,H. Irwan sering membagakan APBD Meranti yang besar dan angka kemiskinan menurun, tapi lain halnya yang disampaikan didepan anggota DPRD provinsi Riau,� tambah Jefrizal.
kita berharap pemerintah segera menyelesaikan pasar percontohan karena angaran pasar percontohan sudah dikucurkan oleh pemerintah provinsi Riau. menurut Arsad Kasi di Kantor Gubernur Riau bahwa Bupati kabupaten kepulauan Meranti tidak mau menjeput bola. padahal sudah berkali - kali Bupati diundang untuk membahas peroalan tersebut,� ungkap jefrizal.
kegagalan Meranti dalam segi pembangunan, karena keterlambatan pembangunan roro dan jembatan selat rengit, kalau bahasa nya tidak sanggup atau hanya menunggu agaran dari pusat itu tidak memukinkan. karena pemerintah pusat sudah serah terima untuk kabupaten Meranti mengenai angaran itu.
�kemudian jambatan terbesar di Riau seharusnya Meranti dapat satu, tapi karena keterlambatan bupati umtuk mengusung angaran tersebut kalah, sehingga kalah dari kabupaten Rohil, Siak dan Dumai. kita berharap kepada pemerintah meranti janganlah memberikan kebohongan publik terkait penyataan beliau kepada pemerintah pusat maupun pemerintah peovinsi telah menganak tirikan kabupaten kepulauan Meranti,�Tutup Jefrizal Mantan Aktivis Meranti Di kota Pekanbaru. Liputan Tomi
0 comments:
Post a Comment