Sigapnews.com | Pelalawan - Sekretaris Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pelalawan H. Asril K. SKM, M.Kes, membantah telah menerima uang setoran penerimaan tenaga honor melalui bawahannya. Bahkan ia balik menuding bahwa bawahannya yang memalsukan SK tiga orang tenaga honor yang telah menyetorkan uang. Tidak tanggung-tanggung, setiap orang yang mau masuk tenaga honor menyetor hingga Rp 30 juta.
Seorang pegawai golongan II B di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan bernama Yulia Fitri, di kantornya Rabu (17/09/14) kemarin menerangkan, �pada tahun 2013 lalu, sekretaris Dinas Asril selaku atasannya, memintanya dirinya mencari keluarga yang mau menjadi pegawai tenaga honor dilingkungan Pemda Pelalawan dengan syarat harus menyetor dana sebesar Rp 25 juta bagi yang beragama islam dan non muslim harus menyetor Rp 30 juta perorang. Itu bisa dilakukan, karena Sekretaris dan kepala Dinas Kesehatan itu orang dekatnya Bupati�, kata Yulia. Sehingga saat itu, Yulia mengajak sebanyak 9 orang yang ingin jadi pegawai tenaga honor, dan dua orang diantaranya beragama kristen.
Lanjut Yulia, �Kemudian setiap 9 orang itu menyerahkan uang ke saya, malamnya langsung kerumah Asril untuk menyetor uang tersebut. Ke 9 orang itu sebagian telah dipekerjakan sebagai pegawai tidak tetap, tiga diantaranya diberikan SK oleh Asril yang ternyata palsu. Ketiga orang itu, yakni atas nama Nike Sudianingsih yang dipekerjakan di Puskesmas Pangkalan Kerinci dengan SK No. 440/Sekt-UK/2014/316, Jumiati yang dipekerjakan di Puskesmas Bandar Seikijang SK No. 440/Sekt-UK/2014/315, dan Asmilda Ningsih Hasibuan yang dipekerjakan di Dinas Kesehatan Pelalawan SK No. 440/Sekt-UK/2014/317. Setelah bekerja selama beberapa bulan, tentu mereka meminta gaji. Karena gaji mereka tidak keluar, akhirnya mereka menekan saya. Saya meminta pertanggung jawaban Asril, justru tidak mau bertanggung jawab dan menyuruh saya pandai-pandai untuk menutupinya, sehingga orang itu minta uangnya dikembalikan. Akhirnya, untuk menutupi gaji orang yang telah dipekerjakan itu, terpaksa menggunakan gaji saya.
Lalu, dalam masalah ini kepala Dinas Kesehatan dr Endid Romo Pratiknyo, pernah meminta saya menandatangani surat pernyataan, bahwa saya yang telah menerima semua uang tersebut. Ketika saya diminta untuk menandatangani surat itu, walaupun saya dipaksa, tapi saya bertahan tidak mau, karena uang itu semuanya telah saya setorkan kepada Asril,� terangnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan H. Asril K. SKM, M.Kes yang ditemui diruang kerjanya Kamis (17/09/14) kemarin, membantah keras tudingan bawahannya itu. �Pernyataan Yulia Fitri itu tidak benar bahwa saya telah menerima uang setoran dari orang yang mau masuk pegawai honor. Begitu juga dengan SK tiga orang yang telah dipalsukan tersebut. Sebenarnya, Yulia Fitri yang telah melakukan penipuan dengan modus, meminta uang kepada sejumlah orang, dengan menjanjikan penempatan pegawai tenaga honor. Makanya, beberapa orang yang telah dipekerjakan oleh Yulia datang kesini meminta gajinya, sambil sebagian menunjukkan SK mereka, dan saat itu saya katakan bahwa itu SK palsu. Buktinya, sebagian orang yang telah bekerja itu, digaji oleh Yulia Fitri, demi mempertanggungjawabkan janjinya kepada orang itu� ujar Asril.
H Asril menerangkan, �Pernyataan Yulia bahwa uang setoran dari sejumlah orang itu, telah diserahkannya langsung di rumah saya, Itu sama sekali tidak benar bantahnya. Jika itu benar adanya, keluarga saya pasti mengetahui, dan Yulia juga pasti tahu kapan diantarnya uang itu ke rumah saya. Setiap hari saya melayani orang yang datang ke rumah untuk berobat, itu dilayani karena urusan diluar kantor. Sedangkan menyangkut urusan kantor, saya suruh selesaikan di kantor. Bahkan, Asril menuding bahwa Yulia lah yang memalsukan SK ketiga orang tersebut. Karena tidak sanggup menahan tekanan dari orang yang telah diambilnya uang makanya dibuatlah SK palsu�, pungkasnya.
�Yulia Fitri sudah banyak menipu orang, pinjam uang orang dengan menjajikan sebagai pegawai dilingkungan Pemda Pelalawan. Untuk diketahui, saya selaku atasannya juga sudah sering menyelesaikan permasalahannya itu. Karena orang punya hutang-hutangnya itu datang kesini untuk meminta pertanggung jawabannya, sebagian dari masalahnya itu selesai karena saya suruh Yulia menyelesaikannya. Dan atas tindakan yang telah dilakukan oleh Yulia Fitri itu, bulan Juni lalu, telah diberikan teguran pertama secara tertulis. Jika juga teguran pertama tidak diindahkannya, maka teguran tertulis kedua akan diberikan, bahakan hingga teguran ketiga kalinya.
Dijelaskannya, setiap pengangkatan tenaga honor dilingkungan Dinas Kesehatan Pelalawan, saya juga yang membuatnya, mengapa meski harus saya palsukan. Maka itu nomor SK, yang tertera dalam SK ketiga orang itu tidak muncul bila dicocokkan dengan nomor SK pegawai honor yang ada di keuangan kantor Bupati Pelalawan. Kemudian prosedurnya, setelah SK itu diferikasi dari UP Dinas Kesehatan, harus melalui paraf saya sebagai sekretaris, baru ditandatangani oleh kepala Dinas. Sementara dalam SK itu paraf saya tidak ada, berarti itu buktinya dipalsukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab adalah Yulia Fitri�, tudingnya.
Bahkan bukti penipuan yang dilakukan oleh Yulia Fitri dengan mintai uang kepada seseorang telah dikantonginya, aku Asril. Tapi supaya perlu diketahui, persoalan itu telah masuk ke ranah hukum. Guna mencari kebenarannya, biarkan saja proses hukum yang berjalan. Mengenai pemberitaan media sebagaimana isu yang telah berkembang itu nantinya, �itu terserah pimpinan, apakah itu dipercayainya atau tidak, itu sudah resiko saya sebagai pejabat. Sebagai pejabat Dinas Kesehatan tidak pernah mengeluarkan SK palsu penerimaan tenaga honor, dan orang itu juga tidak pernah bekerja di Dinas Kesehatan�, tutup H Asril. Liputan Sona
0 comments:
Post a Comment