Sigapnews.com | Jakarta - Tahun 2014 telah menjadi catatan sejarah dalam perjalanan bangsa ini, yaitu merupakan tahun terjadinya proses pergantian pimpinan negera yang diselenggarakan melalui proses pemilihan umum. Saat ini, kita telah memiliki Presiden terpilih yaitu Ir. H. Joko Widodo dan Drs. H.M Jusuf Kalla. Telah dilantik pada tanggal 20 Oktober 2014 yang lalu, untuk memimpin negeri ini selama periode 2014-2019. Sinergi antara masyarakat dan Polri dalam mengamankan jalannya proses pemilihan umum tersebut turut mensukseskan jalannya transisi pimpinan dinegeri ini.
"Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka". Adalah sebuah kalimat dan ucapan Bung Karno untuk membakar semangat bangsa dan generasi muda agar selalu optimis dalam mengisi kemerdekaan ini. Sebagai bangsa yang baru saja bebas dari penjajahan dan penindasan, satu hal yang penting secara psikis untuk dibangun saat itu adalah optimisme.
Berkaitan dengan pengertian optimisme, Shapiro (1997) mendefinisikan sebagai kebiasaan berpikir positif, cara yang positif dan realistis dalam memandang suatu masalah. Berpikir positif merupakan suatu bentuk berpikir yang berusaha untuk mencapai hasil terbaik dari keadaan terburuk. Dengan mengandalkan keyakinan bahwa setiap masalah ada pemecahannya, orang yang berpikir positif tidak mudah putus asa akibat hambatan yang dihadapi.
Ketika kita berhadapan dengan situasi yang tidak sesuai dengan harapan kita, mungkin kita akan merasa kecewa dan pesimis. Disaat kita melihat disekeliling kita terdapat hal- hal yang belum menggambarkan sebagai bangsa yang sudah merdeka, di saat itu kita dituntut untuk menjauhkan diri dari rasa pesimis.
Demikian pula ketika kita membandingkan kondisi negara kita saat ini dengan negara- negara lain yang sudah mencapai kemajuan. Seolah - olah kita selalu tertinggal dan akan terus menjadi negara dengan sebutan sebagai negara ketiga atau negara berkembang. Tentu kurang tepat apabila kita mengatakan bahwa kita sebagai bangsa yang kecil dan dapat dikerdilkan oleh bangsa lain.
Peringatan hari kemerdekaan ini harus dapat di jadikan sebagai momentum untuk membangun kesadaran dan optimisme bahwa kita adalah bangsa yang besar dan sejajar dengan bangsa-bangsa maju lainnya di dunia. Untuk merealisasikan semangat optimisme tentu harus diiringi dengan karya nyata dimana pun dan apa pun peran kita. (Alf)
0 comments:
Post a Comment