Sigapnews.com | Pekanbaru � Mutu pendidikan sekolah sekarang ini memang layak dipertanyakan. Kenapa tidak, karena tujuan sekolah untuk mendidik dan mencerdaskan bangsa, sehingga menghasilkan anak bangsa yang berdaya saing, baik ditingkat nasional maupun Internasioanal sudah mulai diragukan. disebabkan banyaknya toleransi yang diberikan pihak sekolah kepada muridnya. termasuk penilaian kenaikan kelas dan kelulusan.
Salah satu sekolah yang memberikan jaminan lulus 100 % kepada siswa-siswi nya walaupun jarang masuk dan dianggap tidak mampu mengikuti pelajaran adalah SMA Negeri 1 Pekanbaru. Kepala sekolah SMA Negeri 1 Pekanbaru Dra Wan Roswita Mpd, saat dikonfirmasi sigapnews.com Selasa (24/06/2014) diruang kerjanya di SMA Negeri 1 Pekanbaru di jalan Sultan syarif kasim No 159 Pekanbaru, mengakui bahwa murid SMA Negeri 1 Pekanbaru kita usahakan lulus semuanya.
�Setiap murid yang masuk ke SMA Negeri 1 Pekanbaru, kita berkewajiban untuk mengantarkan sampai lulus. Walaupun jarang masuk, yang penting tidak terlibat kriminal. Seandainya ada murid terlibat krimanal apalagi sudah ditahan pihak berwajib, murid tersebut dinyatakan tidak lulus�, ujar Wan Roswita.
Masih menurut Wan Roswita� seandainya siswa tidak kita luluskan, sama saja kita menghancurkan masa depan anak-anak didik kita. Banyak murid yang kita luluskan yang sebelumnya kita anggap tidak mampu tapi nyatanya sukses dan berprestasi, ini dilihat dari alumni SMA Negeri 1� tambah Wan Roswita.
Disinggung ada salah satu anak pejabat Pemko Pekanbaru yang di istimewakan dan diluluskan karena jarang masuk, Wan menjawab � kita tidak pernah membedakan, kita samakan semuanya dan kita bertanggungjawab untuk meluluskan semua anak didik kita� tegas Wan Roswita.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Prof. DR Zulfadil SE MBA melalui Sekretaris Disdik Pekanbaru H. Abdul Jamal M.Pd didamping Kabid SMA Muzailis, S.Pd MM saat dikonfirmasi tentang hal kelulusan tersebut oleh wartawan sigapnews.com , Selasa (24/06/2014). Abdul Jamal menjawab, �semua kululusan Siswa-siswi berdasarkan kemampuan dan mencukupi standar. Bukan berdasarkan hati nurani. Walaupun siswa tersebut melakukan tindakan kriminal. Banyak siswa � siswi kita yang mengikuti ujian nasional di Rumah tahanan (Rutan) dan dikantor Polisi. Jadi hak mereka untuk lulus dan mendapat ijazah jika dinyatakan lulus tidak dihilangkan�, ujar Abdul Jamal. Liputan Emanuella/Yefrizal
0 comments:
Post a Comment