Sigapnews.com | Pelalawan - Gas elpiji yang 3 Kg merupakan salah satu kebutuhan utama rumah tangga untuk memasak, terutama yang hidup di kota. Di kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, saat ini tengah mengalami kelangkaan gas elpiji. Akibatnya, masyarakat kota Pangkalan Kerinci mengeluh. Maka itu, pihak Disperindagsar Pelalawan berjanji akan menindak tegas pihak agen pengecer gas elpiji bila menyalahi ketentuan.
Karena tanpa ada gas elpiji sebagai bahan bakar untuk memasak pada rumah tangga, tentunya manusia tidak akan dapat makan. Lebih ironisnya, jika situasi kelangkaan gas elpiji itu, dimanfaatkan oleh sebagian agen pengecer gas elpiji dengan menjual dalam harga tinggi atau lebih tinggi dari HEC (harga eceran). Tidak tanggung-tanggung, warga kota Pangkalan Kerinci harus meronggoh kocek hingga mulai dari harga Rp 25 ribu, hingga Rp 30 ribu untuk mendapatkan gas elpiji yang tabung seberat 3 Kg. Demikian dikeluhkan oleh sejumlah masyarakat kota Pangkalan Kerinci yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Kabupaten Pelalawan Drs H. Zuerman Das MM yang dikonfirmasi media ini di gedung DPRD Pelalawan Senin (24/11/2014) lalu menyampaikan, itu akibat kenaikan harga gas elpiji tabung 12 Kg beberapa waktu lalu. Dengan melonjatnya harga gas elpiji tabung 12 Kg tersebut, seluruh warung seperti rumah makan yang masuk kategori pengusaha, lari pada tabung gas elpiji seberat 3 Kg. Sementara yang 3 Kg itu, diperuntukan hanya bagi rumah tangga saja. Tidak boleh diperjual belikan pada warung seperti rumah makan dan lain sebainya terangnya.
Mengantisipasi terjadinya kelangkaan gas elpiji seberat 3 Kg itu, Disperindagsar Pelalawan telah melaksanakan rapat bersama dengan seluruh agen pengecer gas elpiji tersebut. Tujuanya, supaya para agen itu tidak lagi menjual gas elpiji seberat 3 Kg itu pada warung-warung, juga tidak dijual melebihi HEC. Tapi melihat situasi saat ini, gas elpiji tabung 3 Kg itu makin langka, berarti perlu pengawasan yang lebih ketat lagi pada setiap agen itu.
Zuerman berjanji, dengan situasi kelangkaan gas elpii saat ini, pihak Disperindagsar Pelalawan akan menyurati seluruh agen pengecer, sebanyak 25 agen gas elpiji tabung 3 Kg yang ada di kota Pangkalan Kerinci. Supaya tidak lagi menjual pada warung-warung seperti rumah makan dan lain sebagainya. Selain itu, juga tidak dibenarkan harga penjualan gas elpiji seberat 3 Kg tersebut kepada masyarakat melebihi HEC. Sebagaiman HEC yang telah ditentukan sebesar Rp 17 ribu kepada masyarakat. Jika ada agen pengecer yang melakukan pelanggaran sebagaimana ketentuan itu, akan dicabut izin pengecerannya tegasnya.Liputan Sona
0 comments:
Post a Comment