>>>

Akiong : Maaf Cakap, Semua Aparat Sudah Kita Atur Bahkan Sampai Mabes Bintang 3

kapal2 copy Sigapnews.com | Meranti - Dibalik usaha panglung arang milik Ayau di wilayah Sungai Baru Desa Ketapang Permai, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, dijadikan tempat penyeludupan rokok jenis Gudang Garam ke Malaysia. Selain menyeludup rokok juga diduga sebagai pintu masuk narkoba terbesar di Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau.

Aktivitas penyelundupan ini sudah terjadi sejak bertahun - tahun lalu, hal ini bukan menjadi rahasia lagi bagi masyarakat bahkan aparat penegak hukum di Kabupaten Meranti. namun belum ada satu pun pelakunya yang berhasil diungkap. Aktivitas ini jelas merugikan negara hingga Miliaran Rupiah. Meskipun menurut warga hal itu sudah diketahui oleh aparat penegak hukum tapi tidak ada tindakan nyata.

Menurut sejumlah warga yang tidak mau menyebutkan namanya ia mengatakan,�Rokok jenis Gudang Garam yang diselundupkan ke Malaysia dan laut Cina Selatan itu tidak memiliki pita cukai, karena rokok yang dikirim menggunakan belasan speedboot itu hanya rokok bagian atas saja yang ada pitanya, sementara selebihnya tidak memiliki pita cukai sama sekali,� sebut warga.

10178116_733862290016596_7241230471817650052_n�Rokok Gudang Garam sebelum dimuat ke dalam speedboat disimpan di penimbunan yang ada di Sungai Baru Desa Ketapang Permai. Rokok itu dikirim oleh pemiliknya dari Dumai menggunakan kapal pompong dengan ukuran besar sebelum di muat ke dalam speedboat terlebih dahulu dipindahkan ke gudang. Setelah itu baru dipindah ke speedboat dan dikirim ke Malaysia dan perairan Laut Cina Selatan,� tambahnya

Dalam satu malam setidaknya diprediksi ada sepuluh kali keberangkatan, Satu speedboad bisa membuat 100 tim rokok Gudang Garam, dan biasanya mereka berangkat dari Sungai Baru saat hari menjelang malam. Jika waktu kurang bagus mereka berangkat tengah malam, tergantung situasi dan cuacalah terang warga yang enggan disebutkan namanya.

Dari pantauan wartawan ini dilapangan , terdapat satu buah kapal besi(tengker), tiga kapal kargo dan 10 buah Speedboad yang setiap 1 speedboad dibekali 3 mesin masing - masing bertenaga 200 PK. satu speedboad memakai mesin 3 buah jadi 1 speedboad mengahasilkan tenaga 600 PK. Bahkan ada yang 750 PK hingga 1500 PK dan kecepatanya pun hanya hitungan menit perjalanan dari sungai baru ke Malaysia. Lebih kurang 25 menitlah sampai ke Malaysia.

Selain itu tempat lokasi rokok Gudang Garam ini seperti layaknya perusahaan yang legal. Karna disitu juga ada pos keamanan, gudang minyak, kantin, bagian mekanik, dan perkerja yang diperkirakan hampir 30 orang lebih. Kapal - kapal besar Gudang Garam berlabuh dipinggir bibir sungai, kapal besar tersebut diperkirakan muatan ratusan ton diduga kapal tanker besar inilah tempat mereka memproduksi label dan kemasan, juga disitu ada 3 kapal kargo yang bermuatan penuh rokok yang sudah dikemas.

�Kekawatiran kita bukan hanya pada penyeludupan rokok Gudang Garam, tapi kuat dugaan kita bahwa speedboat yang pulang dari Malaysia tersebut membawa narkoba, bisa kita analisa bahwa kalau sekedar hanya membawa rokok untuk diseludupkan ke Malaysia itu hanya berapalah nominalnya (keuntunganya red) , sedangkan mereka punya speedboat yang canggih, kapal kapal tanker yang besar, kemudian biaya gaji perkerjanya yang tinggi, lain lagi dengan biaya setoran keseluruh instansi yang berwenang sampai katanya dimabes pun disetor dalam hal ini jelasnya. Jadi logikanya apakah mereka mampu memfasilitasi semua lini,sektor kalau hanya menyeludupkan rokok Gudang Garam yang hanya keuntunganya bisa dikalkulasi,�terangnya kepada wartawan ini.

Akiong salah seorang pengurus Gudang Garam mengatakan kepada wartawan ini beberapa pekan yang lalu,� Kalau pun kamu naikan berita tentang kita, itu ngak berpengaruh bagi kita. Ini maaf cakap ya..semua aparat sudah kita atur bahkan sampai di Mabes sana pun kita atur. Termasuk bintang 3 di Jakarta. Jadi bagusnya kita berteman saja,�ungkap akiong.

Kepala Kesyahbandaran Selatpanjang Ali imron ketika dimintai keterangan tetang keberadaan Gudang Garam mengatakan, �Kita tidak punya wewenang untuk itu dan juga itu bukan wilayah kerja kita. Yang punya wewenag dalam hal ini bea dan cukai kemudian kepolisian karna kepolisain punya wewenang laut dan darat. Saya juga heran kenapa ya mereka bisa beroperasi diwilayah Meranti. Saran saya konfirmasi bea dan cukai diselatapanjang ya,� jelas Ali imron.

Kasubsi p2 Asnudin ketika dimintai keterangan tentang keberadaan Gudang Garam menjelaskan, �apa ruginya Negara dengan Gudang Garam. Mereka itu surat - suratnya lengkap semua. Jadi apa yang kamu permasalahkan,�  ujarnya.

kepala Tata Usaha Keimigrasian Selatpanjag Farid ketika ditemui diruangan kerjanya ia menjelasakan,� Kita keluarkan hanya untuk perkerja yang membawa arang ke Malaysia. bukan bawa rokok atau barang lainya. Kita akan mengecek sesuai dengan laporan. Kalau tidak ada laporan kita tak cek, yang jelas kami tidak mengeluarkan paspor untuk membawa rokok Gudang Garam ke Malaysia atau yang barang yang lain selain dari membawa arang,� tutur Farid.

Kapolri Jendral Sutarman ketika dikonfirmasi melalui via telpon dengan nomor kontak 0811371881 nomornya sibuk. kemudian kita mengirim pesan singkat (SMS) kepada kapolri yang berisi, �Assalamuailkum bapak Kapolri kami dari media sigapnews.com di Riau kabupaten Kepulauan Meranti ingin konfirmasi tentang keberadaan penyeludupan rokok Gudang Garam yang dibawa ke Malaysia, kemudian dugaan juga selain membawa rokok juga menjadi pintu masuk narkoba terbesar di Meranti. Sampai berita ini diturunkan kapolri jendral Sutarman belum ada jawaban, dan kita terus berupaya untuk mengkonfirmasi hal tersebut. Liputan Tim TOMMY MJ, FADLI, dan JAMAL

G+

About iyes87

Kirimkan Informasi Terbaru Anda Ke Redaksi Kami
    Blogger
    Facebook

0 comments:

BERITA TERBARU

INFO DIREKSI
  • CONTACT US

    PT Cakra Riau Indonesia

    Jl. Pilar Mas Raya Kav. A-D

    Kedoya - Kebon Jeruk

  • ADVERTISE WITH US

    Tel : 021 - 58300077 ext 11022

    Fax : 021 - 5814825

    sales.online[at]cakrariau.com

  • SOCIAL MEDIA

    Twitter

    Facebook

    g+